Describe food 2

 Red velvet cake

Red Velvet Cake ternyata sudah ada sejak jaman perang dunia kedua, yakni sekitar tahun 1940-an. Cake yang dulu popular di Amerika Serikat ini merupakan cake yang disajikan untuk para tentara. Jadi sejarahnya, cake ini muncul saat perang dunia kedua. Waktu itu, para pastry chef mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan-bahan pembuat kue seperti pewarna makanan karena di negara Paman Sam itu sedang mengalami krisis ekonomi yang cukup parah. Akhirnya mereka membuat inovasi kuliner yang tidak terduga. Berhubung buah bit yang termasuk dalam ras umbi-umbian ini banyak ditemui di negara tersebut, para pastry chef akhirnya menggunakan sari buah bit untuk mewarnai cake buatan mereka sehingga lahirlah Red Velvet Cake.
Selain warna merah menyala yang menjadi daya tarik utama keseksian Red Velvet, keistimewaan dari cake ini terletak dari krim olesannya. Jika umumnya krim olesan cake terbuat dari mentega putih atau krim putih telur alias maringue, krim olesan pada Red Velvet menggunakan cream cheese yang dipadu dengan vanilli dan sedikit gula bubuk sehingga menghasilkan rasa asam, gurih, dan manis menjadi satu. Ditambah dari tekstur cake yang lembut dan lembab, menjadikan cake yang juga dijuluki Devilâ??s Food ini. Kenapa dijuluki Devilâ??s Food? Karena warna merahnya menyimbolkan sosok devil dan juga pertumpahan darah pada masa perang dunia.



Crepes
 


Bila dilihat dari sejarahnya, usia Crepes sudah sangat tua. Menurut beberapa sumber, crepes dikenal ribuan tahun lalu. Pada jaman dulu orang sudah menikmati crepes dengan berbagai bentuk. Crepes dikenal sebagai kue dadar yang dimasak di atas wajan datar. Eropa mengklaim sebagai tempat lahirnya crepes. Sementara sebuah teks dari Celtic, Irlandia menyebut kebiasaan masyarakat di sana menyantap crepes sejak abad 18.

Sementara itu beberapa sumber mengatakan bahwa resep crepes ditemukan pertama kali di Perancis pada tahun 1390. Memang, banyak sekali teori yang menyebutkan soal sejarah crepes, bahkan dengan berbagai resepnya. Tetapi dalam prakteknya proses pembuatan crepes tidak semudah sebagaimana yang sudah banyak ditulis.

Di Perancis, crepe juga disajikan sebagai hidangan utama. Disinilah sajian crepe buckwheat modern paling umum disajikan, walaupun crepe terigu juga mudah digunakan.Crepe dapat diisi dengan keju, sayur-mayur, daging, dan kadang-kadang telur. Baik toko crepe di Perancis maupun di Amerika Serikat menawarkan beragam variasi bagi pelanggan untuk memesan makanan baik sebagai hidangan utama maupun hidangan penutup (dessert) yang keseluruhan sajiannya berupa crepe


Sanggara Belanda




Menurut bahasa Bugis – Makassar, sanggara berarti pisang goreng. Sementara Balanda merupakan julukan untuk warga negara Belanda yang saat itu menjajah tanah Sulawesi Selatan. Jadi bisa diartikan Sanggara Balanda adalah pisang goreng Belanda. 
Ciri khas dari kuliner ini adalah harus menggunakan pisang raja yang bagus matangnya, tidak boleh menggunakan pisang lain, karena beda aroma dan rasanya. Pisang raja tinggi kandungan gulanya, sehingga kalau digoreng akan terjadi proses karamelisasi yang menghasilkan aroma yang khas.
Pisang digoreng dua kali. Yang pertama untuk mendapatkan aroma khas gorengan pisang raja, yang kedua untuk menempelkan baluran telurnya. Kalau langsung dicelup dan digoreng akan beda aromanya. 


Kenapa namanya Sanggara Balanda? Apakah karena asalnya dari Belanda? Meski hanya makanan tradisional sederhana, konon warga Belanda sangat menyukai kue ini. Kemungkinan ini lah yang menjadi alasan sampai di belakang namanya ada kata Belanda-nya

Komentar