PEPPER
History
Lada disebut sebagai tanaman obat dalam naskah India yang ditulis 3.000 tahun lalu, dan merupakan mata dagangan awal antara Timur dan Eropa. Orang Arab membawanya ke Mediterania dari India. Oleh orang Yunani dan Romawi kuno, rempah ini digunakan sebagai penyedap rasa dan obat pengurang demam.
Selain sebagai penyedap makanan dan obat, merica juga digunakan untuk mengawetkan jasad. Rempah ini ditemukan di makam Raja Mesir Ramses II. Biji merica dijejalkan ke lubang hidungnya tak lama setelah kematiannya pada 12 Juli 1224 SM—yang membuatnya tercatat sebagai konsumen lada pertama yang terdokumentasi.
Setelah masa kekuasaan Ramses, banyak jenazah figur terkenal yang dikuburkan bersama rempah. Penyair Corippus dari Bizantium pada 565 M mencatat pembaluran Kaisar Justinian dengan balsam, dupa, madu, rempah-rempah, dan berbagai salep lainnya.
Lada dikenalkan di Jawa dari India antara 100 SM sampai 600 SM. Pada abad ke-15, lada merupakan salah satu mata dagangan penting dunia hingga pertengahan abad ke-19. Nilainya tinggi dan biasa digunakan sebagai pembayar pajak, sewa, dan mas kawin.
Pada akhir abad ke-15, Sumatra merupakan pengekspor utama lada ke Tiongkok. Pada akhir abad lalu, seluruh pasokan Eropa berasal dari Aceh dan Sumatra Utara, yang beberapa dekade lalu menjadi pemasok separuh lada dunia.
Daerah budidaya lada terbesar lainnya abad ke-17 meliputi Sumatra Barat, Lampung, dan Jawa Barat. Belanda dan Inggris membangun perkebunan di Jawa dan Sumatra. Belanda mencoba meningkatkan monopoli lada, tetapi tidak pernah berhasil.
Sejak abad ke-16 sampai awal abad ke-18, pelabuhan Banten, sekitar 75 km di barat Jakarta, menjadi pusat perdagangan lada dan dagangan lain yang berhasil. Pengairan yang baik dan kemiringan tanah daerah sekitarnya cocok untuk budidaya lada. Keuntungan perdagangan ini begitu besar sehingga petani setempat dipaksa menanam sejumlah lada per keluarga yang kemudian khusus dijual ke perantara Sultan.
Maklumat ini diperluas melewati Selat Sunda ke Lampung yang berada di bawah kekuasaan Sultan Banten. Penanaman lada di sekitar Banten lebih intensif. Akhirnya, erosi mengurangi produktivitas lahan dan meningkatkan endapan sungai sehingga menghalangi hubungan ke pelabuhan.
Ketika mutu lingkungan terganggu, demikian pula peran Banten sebagai pusat perdagangan internasional. Proses ini dipercepat oleh Belanda yang mengalihkan perdagangan ke pusat mereka di Batavia sejak akhir abad ke-17.
Nutrition
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Merica :
Nama Bahan Makanan : Merica
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Merica yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Merica yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Merica = 359 kkal
Jumlah Kandungan Protein Merica = 11,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Merica = 6,8 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Merica = 64,4 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Merica = 460 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Merica = 200 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Merica = 17 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Merica = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Merica = 0,2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Merica = 0 mg
Khasiat / Manfaat Merica : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : M
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Nama Bahan Makanan : Merica
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Merica yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Merica yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Merica = 359 kkal
Jumlah Kandungan Protein Merica = 11,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Merica = 6,8 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Merica = 64,4 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Merica = 460 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Merica = 200 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Merica = 17 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Merica = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Merica = 0,2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Merica = 0 mg
Khasiat / Manfaat Merica : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : M
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Function
Lada memiliki kandungan seperti, vitamin K, vitamin B1, B2, B3, vitamin E, serat, kalium, seng, kalsium, mangan, magnesium, dan seng. Disamping itu lada memiliki banyak manfaat untuk kesehatan yaitu, sebagai obat penyakit malaria, asma, diare, rematik, melancarkan pencernaan, menghilangkan racun dari dalam tubuh, dan mengurangi varises serta mencegah kanker. Hal tersebut dikarenakan lada memiliki rasa yang pedas sehingga dapat mengurangi rasa sakit karena mengandung zat kasifin.
Karakteristik
buah lada berbentuk bulat dan mempunyai biji yang kerasdengan kulit buah yang lunak kulit buah yang masih muda berwarna hijau dan akan berwarna kuning ketika mulai matang. besar kulit dan bijinya berkisar 4-6 mm.sedangkan besar bijinya 3-4 mm.berat per 100 biji rata-rata 4-5 gr.

Komentar
Posting Komentar