Kue sarang semut merupakan salah satu makanan tradisional yang berasal dari papua. Sesuai dengan nama nya, bentuk makanan ini hampir mirip dengan sarang semut lo. Yang biasa di temukan di sela-sela bebatuan.
Kue ini memiliki cita rasa yang manis dan tekstir yang sangat lembut. Dari segi bentuknya kue ini juga mirip dengan kue khas dari kota medan yaitu bika ambon.
Kalau kue sarang semut ini berwarna coklat kehitaman, kalau kue ambon medan berwarna kuning dan sekarang sudah ada yang berwarna hijau karena berjalan nya zaman modern ini.
Bentuk tampilan, warna dan aroma dan tekstur kue sarang semut ini yang unik dan sangat menggoda selera setiap orang untuk mau mencoba dan mencicipinya.
Warna coklat kehitaman pada kue sarang semut berasal dari gila pasir yang di panaskan hingga menjadi karamel.
Karena, masyarakat di berbagai daerah di pulau sumatera menyebut kue sarang semut ini dengan nama bika karamel. Selain itu, kue sarang semut ini juga di kenal dengan nama bolu karamel.
Salah satu keunikan yang menjadi ciri khas dan asal nama kue sarang semut adalah tekstur kuenya yang berongga-rongga seperti sarang semut. Ini yang membuat kue sarang semut ini menjadi ciri khas dari kuliner papua.
Kue sarang semut yang banyak digemari ini sering disajikan sebagai salah satu kue hidangan pada saat hari raya dan juga momen perayaan lainnya seperti pesta pernikahan, acara kenduri, acara selamatan atau syukuran serta acara sosial keagamaan lainnya.
3. Barongko
Barongko, kuliner khas Sulsel. Barongko adalah kue yang terbuat dari campuran pisang raja atau pisang kepok yang dihaluskan, telur, santan, gula pasir dan garam yang dibungkus dengan daun pisang kemudian dikukus. Biasanya disajikan dalam keadaan dingin setelah disimpan di kulkas, namun ada juga yang suka menyantapnya selagi masih hangat.
Orangtua kita dulu sering menghidangkan kue barongko sebagai makanan penutup bagi raja-raja Bugis-Makassar. Selain itu kue ini biasa dihidangkan juga dalam pesta adat, pernikahan, khitanan, mappanre temme’, aqiqah dan sebagainya.
Meskipun terlihat sederhana dan mudah cara membuatnya, namun kue barongko ini mempunyai nilai filosofis yang sangat tinggi. Bahan utamanya terbuat dari pisang, bungkusannya pun terbuat dari daun pisang. Ini memliliki makna bahwa haruslah sama apa yang terlihat di luar dengan apa yang tersimpan di dalam diri kita.
Menurut sejarah, kue barongko diperkenalkan masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya etnis Bugis dan Makassar. Karena dua etnis ini terkenal perantau, sehingga dimanapun berada, kue barongko selalu dibuat. Sebab bahannya sangat mudah didapatkan
Komentar
Posting Komentar